Minggu, 09 November 2008

Hmmm... Pusing!!!

Hmm…

“Aku senang, aku senang…..
Tapi bingung, aku bingung…
Aku senang, aku senang…
Tapi heran, aku heran”

Lirik lagu Fatih ini seperti menggambarkan perasaanku akhir-akhir ini.
Aku sangat senang karena Allah masih memberikan kepadaku rasa cinta untuk berjuang di jalan-Nya, walaupun seringkali kulupa bagaimana caranya untuk istiqamah di jalan tersebut.
Salah satunya adalah yang masalah terakhir adalah permasalahan antara aku dengan seorang akhwat.

Saya sering mendengar orang yang mengatakan, kalo akhwat itu sensitive… tapi,sampai mana batasannya?? Aku tak pernah tahu… Sampai akhirnya seorang akhwat marah padaku..
Aku bingung, bagaimana bisa?? Aku hanya berkata ini salah, tapi sepertinya perkataan ‘salah’ yang kukatakan memang salah posisi, salah sasaran, dan salah kondisinya. Yang akhirnya membuat saya menjadi seorang yang tersalahkan, segalanya serasa salah….
Yah… mau gimana lagi?? Saya akhirnya menjadi orang yang merasa bersalah karena telah berkata seperti itu.

Namun, kesalahan diksi yang kuucapkan telah membuka pikiranku dunia tentang seluk beluk dunia per’akhwat’an di dunia dakwah..
Ternyata, memang akhwat itu sulit diduga.. Banyak maunya!!
Aku sempet kaget waktu dibilang banyak akhwat yang ga suka sama sikapku yang terlalu tiis pada mereka. Mereka menganggapku sebagai orang yang sinis, lempeng, keras, dan tidak peduli dengan mereka.. bahkan aku tambah shock ketika ada akhwat yang bilang, kalo saya adalah ikhwan yang paling banyak menimbulkan masalah di kalangan akhwat!!! Ya, hanya karena ke’tiis’an yang terlalu berlebihan pada mereka.
Huuuh……….

Perkataan(persaksian sebenarnya) yang dikatakan oleh seorang akhwat itu, walaupun sebenarnya unruk mengatasi masalah, tapi bagiku hal tersebut seperti shock therapy yang justru bikin jiwa dan raga ini semakin sakit..
Akhwat itu bilang, kalo saya ga pernah sadar setiap akhwat yang liat saya pasti ngeliat dengan sinis.. Tapi mau gimana lagi, kalo ketemu aku pun ga pernah melihat mereka dengan lama-lama(cukup sekali saja dan ga usah diulang!!).. dan aku pun beranggapan kalau akhwat melihat dengan sinis, itu adalah hal yang wajar.. kirain salah satu cara menjaga hijab. Ternyata ga..
Pesan buat yang baca (terutama aktivis ikhwan), sama akhwat harus tau batasannya.. Ga boleh terlalu deket, dan ga boleh juga terlalu tiis…
Semoga bermanfaat!!!

2 komentar:

  1. Assalamualaikum akhi
    afwan kalo trnyata kata2 it menimbulkan kmu jd srba salah
    afwan kata2 sy seenaknya
    afwan jiddan >_<

    karena kmu g prnh jd akhwat,maka g tw gmana akhwat dan seluk belukna,yg kmu bsa lakukan hanya mengerti,memahami,dan memaklumi akhwat,bgitu juga sebaliknya akhwat g prnh jd ikhwan,yg akhwat bsa lakukan hanya mengerti,memahami,dan memaklumi tp kadang sulit untk trlaksana

    ehm...sy krg stuju klo kmu blg "akhwat bnyk maunya",bsa aj ntah dmn n kapan seorang akhwat mengatakan "ikhwan bnyk maunya",gmn hayo?karena it tadi.masalah klasik.ikhwan g mengerti akhwat karena blm prnh jd akhwat,dan akhwat g mengerti ikhwan karena blm prnh jd ikhwan.

    Skali lg,afwan jiddan.jazakallah khairan katsiraa karena telah bijaksana untk mengambil hikmah d balik in semua

    wassalamualaikum

    BalasHapus
  2. Heu heu... ham ham... akhwat emang suka gitu. sya ga bisa ngasih solusi ham.... soalnya kayak yang dulu ilham bilang,"kang, kayaknya hampir semua akhwat benci akang."(waktu pemilihan difa,^^. Ikhwan akhwat itu warna sempruna dunia.... ya ga???

    BalasHapus