Minggu, 14 Desember 2008

Hmmm... Ya Ga??

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…

Akhi dan ukhti fillah… Alhamdulillah, ternyata kita masih diberi kenikmatan Islam hingga saat ini oleh Allah swt. Sungguh,suatu kenikmatan yang tiada terkira.. ketika begitu banyak orang yang menganut pemikiran-pemikiran sesat manusia, kita masih diberi rahmat oleh Allah untuk tetap beriman kepadanya.. dan berpegang teguh kepadanya..
Segala puji bagi Allah.. Dialah Tuhan Yang Maha Esa, tiada tuhan selain Allah.. Satu-satunya Raja.. Pemilik Alam Semesta ini..

Hmmm… setelah lama saya bingung mau nulis apa di blog, akhirnya Allah memberikan karunia beruoa ide kepada saya.. YA, ide itu muncul ketika saya membaca biografi Salahuddin Al-Ayyubi… Jika Khalid bin Walid terkenal dengan kebrilianannya dalam menjalankan taktik perang, panglima yang satu ini terkenal dengan sifat lemah lembutnya, dan tolerannya kepada musuh-musuhnya..
Dalam posting kali ini, saya ingin membahas tentang kasih sayang.. ya kasih sayang..
Kenapa saya membahas hal ini?? Karena hal ini merupakan dasar dari metode dalam berdakwah(ini menurut saya..).
Teman-teman pasti ingat dengan perjuangan Rasulullah saw. Ketika di Makkah.. Beliau dihina, diganggu, dianiaya oleh para kaum kuffar yang membenci Islam.. Namun beliau tetap sabar. Hingga akhirnya ia pergi ke Madinah, tetap saja, begitu banyak ancaman dari musuh-musuh Islam..
Setelah perang Khandak.. Rasulullah saw. Pun memutuskan untuk mengambil alih Mekkah, atau yang bias akita sebut dengan peristiwa Fathu Makkah.. Dan saya yakin teman-teman tahu.. dalam peristiwa tersebut terjadi sesuatu yang benar-benar menunjukkan bahwa memang Islam adalah rahmat bagi seluruh alam.. Ya.. pada peristiwa tersebut puluhan ribu muslimin memasuki Mekkah.. orang-orang kafir hanya tertunduk melihat kedatangan pasukan Muslimin yang begitu besar.. Mereka merasa bahwa ajal telah mendekati mereka.. Namun, apa yang terjadi?? Rasulullah saw. dan Muslimin masuk ke Mekkah dengan wajah tertunduk penuh ketawadhuan.. Dan apa lagi yang terjadi?? Bukan!! Bukan membantai kaum kafir yang ada di sana… Rasulullah justru memaafkan mereka.. dan membiarkan mereka.. Sungguh!! Akhlak yang luar biasa dan sejak peristiwa tersebut.. berbondong-bondong orang masuk Islam.. Sungguh.. Janji Allah adalah benar..

Sekarang, kita lihat tokoh yang lainnya.. Sultan Salahuddin Al-Ayyubi, apa yang dilakukannya ketika memasuki Palestina?? Ia menaklukannya dengan damai.. Di bawah kekuasannya Palestina begitu damai, orang non-muslim diperbolehkan masuk untuk beribadah.. Kehidupan beragama penuh dengan toleransi. Sangat berbeda dengan penaklukan oleh pasukan salib.. Mereka menghancurkan seisi kota.. Begitu biadabnya membantai orang-orang Islam dan Yahudi.. Hingga tanah Palestina penuh banjir darah.. Pembantaian tanpa pandang bulu.
Bahkan.. suatu saat pernah ada seorang wanita Kristen yang menghadap kepada beliau.. lalu ditanyakan apa perihalnya.. Sang wanita pun menjawab,”Sesungguhnya suamiku adalah bagian dari tentara salib yang engkau tawan. Dialah yang memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga kami. Sejak engkau tawan, kami hidup terlunta-lunta karena tidak ada yang menafkahi..”. Mendengar perkataan wanita tersebut, hati Salahuddin tersentuh. “Baiklah akan aku bebaskan”. Akhirnya Salahuddin pun membebaskannya, dan tahukah teman? Salahuddin sendiri yang membayar tebusannya..
Setelah suaminya bebas, wanita Kristen tadi pun kembali dan berterima kasih kepadanya. NAmun beliau menjawab,
“Kami tidak melakukan apapun, kecuali apa yang diperintahkan oleh agama kami..”
Wanita Kristen itu pun bertanya,”Apakah agama Tuan mengajarkan kasih sayang kepada yang lain, seperti yang Tuan lakukan?”
“Benar.. Islam adalah agama Allah di muka bumi ini.. dan Islam adalah rahmat yang akan menebarkan kasih sayang di bumi ini.” Jawab Salahuddin.
“Sungguh.. saya benar-benar mencintai agama yang mengajarkan kasih sayang kepada sesama.. Saksikanlah, saya bersyahadat..”
Sungguh, suatu sifat penyayang yang telah menyentuh hati manusia..

Sekarang, akhi..ukhti.. mari kita berkaca pada dakwah kita. Seringkali kita berdakwah dengan cara kekerasan.. Kita memvonis objek dakwah.. dan menyalahkan apa yang mereka lakukan.. Kita lupa dengan kelembutan dalam penyampaian..
Sungguh berbeda dengan yang seharusnya. Islam adalah agama yang berkasih sayang!! Maka lakukanlah dakwah dengan kasih sayang pula. Karena pada dasarnya kenapa kita berdakwah?? Karena kita ingin mengajak mereka kepada Islam yang mulia.. kita ingin menyampaikan suatu kemuliaan lalu kenapa kita tidak menyampaikannya dengan cara yang mulia pula??

Sungguh, saya sangat malu karena selama ini dakwah saya begitu keras.. dan ya,bisa dibilang tidak mementingkan perasaan si objek dakwah.. karena merasa kita benar. Sehingga percumalah kita berdakwah. Sungguh.. ga ada artinya!! Kita bentak2 si objek dakwah, tapi hatinya ga terbuka.
Dalam dakwah ini, ada tekniknya.. diibaratkan objek dakwah adalah sebuah peti yang harus dibuka dengan sebuah kunci.. Bagaimana cara kita buka peti tersebut? Tentu saja dengan menemukan kuncinya.. Begitu juga dalam berdakwah.. hati objek dakwah adalah sebuah peti yang ada kuncinya, bagaimana caranya kita masuk tentu saja dengan mempunyai kuncinya.. apa kuncinya?? Kasih sayang…. Dan kelembutan dalam menyampaikan risalah mulia ini.

Teman-teman.. apa yang kita dakwahi bukanlah robot yang bisa seenaknya saja kita beri program-program.. tapi, yang kita dakwahi adalah manusia.. mereka punya hati. Kita hanya bisa berusaha dalam dakwah ini, jika kita sudah berusaha tapi sang objek dakwah tetap ingkar.. Yakinilah suatu hal.. “Allahlah yang Maha Membolak-balikan hati hamba-Nya.. Sugguh, Dialah yang berkuasa atas hal itu..”. Kita hanyalah manusia yang Cuma bisa berusaha.. Semoga bermanfaat.




Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar